Minggu, 18 Januari 2009

Surat Palestina

Saudaraku
Yang dimuliakan Allah,

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ َيمُوْتُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى المُصْطَفَى الَّذِيْ أَدَّى الأَمَانَةَ، وَبَلَّغَ الرِّسَالَة، وَنَصَحَ الأُمَّةَ، وَجَاهَدَ في الله حَقَّ جِهَادِه.

Saudaraku, saat ini kita menyaksikan, bagaimana umat Muhammad saw. ini hidup. Ketika, bagian dari tubuh mereka, yaitu saudara-saudara mereka di Gaza sehari menjelang Muharam 1430 H dibantai oleh bangsa kera, Yahudi ---la’natu-Llah wa al-malaikah wa an-nas ajma’in. Terjadinya aksi di mana-mana, baik di Asia, termasuk Indonesia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, Australia, bahkan Amerika Latin, menunjukkan bahwa umat ini masih hidup. Akidah yang tertanam di dalam diri mereka memanggil rasa solidaritas dan simpati mereka untuk membantu saudara-saudara mereka yang tengah dibantai di Gaza. Namun, di sisi lain, para penguasa mereka diam. Diamnya para penguasa itu menunjukkan satu hal, bahwa akidah mereka sudah mati, sehingga mereka tampak seolah-olah tidak lagi menjadi bagian dari umat ini lagi.
Sebagai tanah seluruh kaum Muslimin, maka masalah yang menimpa Palestina, bukan hanya merupakan masalah bagi penduduk Palestina, atau bangsa Arab, melainkan masalah bagi seluruh kaum Muslimin. Karena itu, mengalihkan masalah Palestina dari masalah kaum Muslimin menjadi masalah bangsa Arab, atau dari masalah bangsa Arab menjadi masalah bangsa Palestina, selain merupakan kesalahan syar’i, juga merupakan bentuk pengkhianatan kepada Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum Muslimin.
Ketika Palestina diserang, maka serangan itu hakikatnya merupakan serangan terhadap seluruh kaum Muslimin. Untuk menghadapi serangan brutal Israel itu tidak ada kata lain, kecuali dilawan dengan perang. Bukan gencatan senjata, berdamai maupun yang lain. Karena itu, satu-satunya solusi untuk melawan kebrutalan Israel adalah jihad. Namun siapa yang harus berjihad; rakyat sipil, relawan atau tentara? Untuk menghadapi tentara Israel dengan artileri lengkap, tentu tidak mungkin hanya dihadapi oleh rakyat sipil atau relawan, melainkan oleh tentara dengan artileri dan keahlian yang sama. Karena itu, seruan Hizb jelas: Kerahkan Pasukan Untuk Berperang itulah Satu-Satunya Kewajiban Para Penguasa Terhadap Pembantaian Gaza. Jika Tidak, Mereka Benar-Benar Telah Mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan Orang-Orang Mukmin. Ini merupakan solusi jangka pendek, saat ini.
Namun, kita harus menyadari, bahwa masalah yang mendera Palestina berpangkal pada eksistensi Israel (wujud) di bumi penuh berkah itu, bukan masalah batas teritorial (hudud). Masalah ini tidak akan pernah selesai, selama eksistensi Israel di bumi itu masih ada. Karena itu, solusinya hanya satu, yaitu melenyapkan eksistensi Israel dari bumi penuh berkah tersebut. Hanya saja, meski Israel itu tidak mempunyai kemampuan untuk berdiri sebagai sebuah negara, namun Israel ditopang oleh Inggeris dan AS pada masa awal pendiriannya. Inggeris dan AS, pada waktu itu hingga sekarang, menggunakan antek-antek mereka di kawasan tersebut untuk melindungi kepentingan Israel. Maka, untuk melenyapkan Israel dari bumi penuh berkah itu tidak bisa tidak membutuhkan Khilafah. Sebab, hanya Khilafahlah yang bisa menghadapi Inggeris, AS dan sekutunya, sekaligus membersihkan antek-antek mereka dari seluruh negeri kaum Muslimin. Karena itulah, seruan Hizbut Tahrir Indonesia jelas dan tegas: Hanya Dua Kata: Khilafah dan Jihad yang Bisa Menghentikan Kebrutalan Israel.
Inilah duduk perkara masalah Palestina yang harus kita pahami dengan tepat, berikut solusinya. Adapun solusi-solusi lain, seperti bantuan kemanusiaan, gencatan senjata, pedamaian, resolusi DK PBB, KTT Liga Arab maupun pengiriman pasukan perdamaian sesungguhnya bukanlah solusi, yang terbukti semuanya itu selama ini telah dan terus-menerus dilakukan, tetapi tidak pernah bisa menyelesaikan masalah Palestina dengan tuntas. Selain itu, solusi-solusi tersebut bukanlah solusi Islam, dan justru akan memalingkan kaum Muslimin dari solusi Islam yang sesungguhnya.
Di Indonesia, kita telah melakukan Kampaye Melawan Kebrutalan Israel. Kampanye ini dimulai tanggal 1 Muharram 1430 H/28 Desember 2009 M melalui berbagai kegiatan dan media, antara lain:
1- Membuka rubrik khusus di website dengan tajuk khusus: Tragedi Gaza: Kampaye Melawan Kebrutalan Israel. Rubrik ini berisi berita terkini tentang tragedi Gaza, aksi Hizb di seluruh dunia, termasuk yang dilakukan oleh umat Islam yang lain, dan tentu aksi-aksi lokal dan nasional, juga memuat foto-foto tragedi, aksi dan sebagainya. Sejak dibuka tanggal 1 Muharram 1430 H/28 Desember 2008, rubrik ini mendapatkan sambutan yang luar biasa.
2- Melakukan Protes di depan Kedubes AS, Mesir, Libanon dan Iran pada tanggal 2 Muharram 1430 H/29 Desember 2008 M. Aksi di sepan Kedubes AS ini merupakan aksi pertama di Indonesia dalam konteks tragedi ini. Tujuannya adalah membuka mata semua orang, termasuk kaum Muslimin, bahwa AS-lah yang berada di belakang Israel. Adapun aksi di Kedubes Mesir, Libanon dan Iran bertujuan untuk mendesak mereka, agar meeka mengerahkan tentara mereka untuk melawan Israel. Jika tidak, maka mereka telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin. Pada saat aksi ini, jubir telah mengeluarkan Press Release: Hanya Khilafah yang Bisa Menghentikan Kebiadaban Israel.
3- Melakukan audiensi dengan Komisi I untuk menyampaikan aspirasi kita, yang terkait dengan dua hal: Pertama, masalah tragedi Palestina; duduk perkara dan solusinya dalam pandangan kita. Kedua, masalah larangan penggunaan soundsystem yang kita alami, baik saat aksi nisa’ tanggal 21 Desember 2008, maupun aksi tanggal 29 Desember 2008, baik di depan Kedubes AS, maupun di Kedubes Mesir.
4- Menerjemahkan, meng-upload dan mendistribusikan nasyrah dari pusat: Hanya Setengah Kata: Kerahkan Pasukan Untuk Berperang itulah Satu-Satunya Kewajiban Para Penguasa Terhadap Pembantaian Gaza. Jika Tidak, Mereka Benar-Benar Telah Mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan Orang-Orang Mukmin (1 Muharram 1430 H/28 Desember 2008 M). Nasyrah ini telah dicetak dan didistribusikan melalui buletin al-Islam, Jum’at, 6 Muharram 1430 H/2 Januari 2009 M, yang tersebar di seluruh Indonesia dengan oplah sekitar 1 juta.
5- Memobilisasi dan menggerakkan umat dalam Aksi Umat Ganyang Israel pada tanggal 8 Muharram 1430 H/4 Januari 2009 M. Aksi ini dilaksanakan secara serentak di 14 kota, di seluruh Indonesia, dengan seruan yang sama. Dengan izin Allah dan kerja keras seluruh struktur Hizb, termasuk syabab dan para muayyid, aksi ini berlangsung sukses di mana-mana. Semula aksi ini dirancang dalam rangka menunjukkan kebesaran, kekuatan dan calling power Hizb, khususnya setelah kebijakan Hizb menarik diri dari FUI. Namun, setelah terjadinya tregedi Gaza, selain maksud di atas, juga ada maksud lain, yang justru dengan momentum ini semakin menguatkan positioning Hizb, perjuangan dan misi Hizb.
6- Melakukan audiensi dengan DPD, tanggal 9 Muharram 1430 H/5 Januari 2009 M, sebagai upaya mem-preassure pemerintah agar mau mengirim tentara untuk berperang di Palestina.
7- Gerakan petisi terbuka dari ormas, tokoh dan masyarakat kepada Kedutaan Besar: Mesir, Suriah, Libanon, Iran dan Arab Saudi, melalui pengumuman nomer telpon dan fax masing-masing. Melalui nomer tersebut, seluruh ormas, tokoh dan masyarakat bisa menyampaikan petisi dan tekanan mereka kepada Kedutaan Besar tersebut.
8- Adapun tindakan lain, seperti penggalangan bantuan dana, bagi kita bukanlah merupakan agenda utama. Namun, jika ada tokoh dan masyarakat mengamanahkan kepada kita, maka bisa disalurkan melalui rekening yang telah ditunjuk.
• اللَّهُمَّ الْعَنِ الْيَهُوْدَ، وَأَعْوَانَهَا، وَانْزَعِ مُلْكَهَا وَالدُّوَلَ الَّتِي دَعَمَتْهَا، وَدَعَمَتْ وُجُوْدَهَا. الَلَّهُمَّ اخْلَعْ كِيَانَهَا فِي فَلَسْطِيْنَ، وَفِي سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ جُذُوْرِهَا. وَأَقِمْ عَلَيْهَا دَوْلَةَ الْخِلاَفَةَ الرَّاشِدَةَ الثَّانِيَةَ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ ، الَّتِيْ تُطَبِّقُ شَرِيْعَتَكَ الْعُظْمَى، وَتَحْمِلُهَا، وَتَحْمِي أَهْلَهَا، حَيْثُ تُعِزُّ بِهَا الإِسْلاَمَ وَأَهْلَهُ، وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَطُغْيَانَهُ..
• الَلَّهُمَّ انْصُِرِ المُسْلِمِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ، وَالْعِرَاقَ، وَفِي أَيِّ مَكَانٍ. الَلَّهُمَّ انْصُِرِ المُجَاهِدِيْنَ فِيْهَا نَصْرًا مُؤَزِّرًا، وَعَجِّلْ لَنَا وَإِيَّاهُمْ نُصْرَتَكَ. وَصَلَّى الله عَلَى النَّبِيِّ الأُمِّيِ وَعَلىَ آلهِِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Akhirnya, tidak lupa, atas nama pimpinan Hizb, saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas semua pengorbanan dan jerihpayah yang telah Anda kerahkan demi Islam dan umatnya. Semoga Allah SWT. segera memberikan pertolongan kepada Islam dan umatnya melalui tangan-tangan kita semua.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Catatan:
Untuk gerakan petisi, maka berikut ini nomer telpon dan fax Kedubes di Jakarta:
1- Mesir : Telp: 021-31935350, 3143440. Fax: 021-3145073
2- Suriah : Telp: 021-5204117, 5255911, 5201641. Fax: 021-5202511
3- Libanon : Telp: 021-5253074, 5254306. Fax: 021-5207121
4- Yordania : Telp: 021-5204400, 5204401. Fax: 021-5202447
5- Saudi : Telp: 021-801153, 8011536. Fax: 021-8005221, 8011527
6- Iran : Telp: 021-331378, 331391. Fax: 021-3107860.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda